My Diary ?

                                                                           First Love     





Masa yang indah, masa yang sangat bahagia aku bisa merasakan perasaan bahagia yang sepenuhnya disaat bidadari cantikku itu datang dan mungkin ini adalah perasaan bahagiaku yang pertama dan terakhir yang selama bertahun-tahun aku belum merasakannya sama sekali.
Aku masih ingat awal aku mengenal berjumpa dengan bidadari cantikku itu meskipun hanya satu hari saja, yang mana pada semester satu sefakultas dan sejurusan yang pada saat itu aku mengambil jurusan keagamaan yang menjadi pondasi penentu hukum islam yaitu yang pada waktu dulu nama jurusanku Tafsir hadist (IQT) dan sekarang berubah menjadi IAT
( Ilmu Al-quran dan Tafsir) dengan latar ruangan kuliah dia berbicara kepadaku dengan mulut manisnya itu bahwa aku mendapatkan sebuah pesan dari teman sealiahku dipesantren dulu dan aku pada saat itu hanya mengiyakan saja dengan sifat sinikelku tidak memandangi wajahnya sama sekali. Jujur pada saat itu aku sedang berfokus pada bidadari yang lain yang ku kejar meskipun aku tidak mendapatkannya, dan pada saat itu mulai curhat dengan teman lelakiku sejurusan, sefakultas dulu yang sekarang dia kuliah di upi bandung mengambil jurusan matemaki, temanku pun mulai berucap disaat aku bertanya :
“Bro dia udah punya pacar belum sih ? “
Temankupun menjawab pertanyaanku itu.
“Iya bro dia udah punya pacar katanya sih teman sekosannyanya “
Harapanpan pun pudar pada saat itu dan mungkin hati akan tergores.
Jujur aku dalam mengejarnya aku tidak usaha sekali, aku ingat pada saat itu saat aku akan mengungkapkan perasaanku pada dia yang dikarenakan aku tidak berani aku hanya mengungkapan perasaanku lewat massage saja,
Berlanjut dengan cewek yang kedua kita buang ajah cerita itu ok. Gue mulai menyukainya cewek disaat dia terlambat saat matkul kuliah sudah dimulai dengan keringat bercucuran di dahinya, kisah ini juga meruapakan kisah yang paling goblog dalam kehidupan gue yang gue bilang suka sama dia lewat massage face book. Udah cewek lain banyak yang nongkrong yang gue enggak dapetin dua-duanya juga “ Hiks..hiks..hiks…hiks…” .
Lanjut kita tinggalkan dua cewek yang nongkrong dalam hidup gue, kita lanjut ke bidadari cantikku yah eyahhhhh…yahhhhhh. Memang sangat tolol kalau kita suka sama seorang kalau dipendam sama sekali dan tidak mengungkapkannya dan ketololan itu diperbuat oleh diriku ini. Aku sudah mengirim sebuah salam lewat massage, What up, mulut-kemulut lewat teman cewekku tapi sayang hasilnya nihil. Memang terasa kalau dulu gue cuekin dia dan sekarang gue mulai ingin mengejarnya dan tidak mendapatkanya. Gue jujur gue udah pasrah di tolak sama dia tapi gue masih penasaran kalau gue enggak denger langsung dari mulut dia kalau dia itu nolak dia. Hari-hari sering ketemu dulu dia cuek sama gue dan hari-hari kemudian dia mulai menyapa gue dan gue ucap dengan sifat sinekel gue.
Menurut gue cinta itu tidak itu kalau kita berkorban ngecapein bangets meskipun perpestit itu memang amatlah benar tapi gue enggak ingin cinta itu datang dengan pengorabanan gue, tapi dengan sendirinya. Entah sampai gue begini dan serasa enggak ada dalam lubuk hati gue yang lain selain bidadari cantikku itu mungkin hanya tuhan yang tahu.
Dan inilah isi perasaanku ini selama ini wahai bidadari cantikku aku buatkan puisi untukmu meskipun engkau tidak tahu sama sekali dan mudah-mudahan perasaan ku ini tertancap dalam hatimu.
Lihatlah Aku, lihatlah wajahku, lihatlah kedua mataku…..
Janganlah kau diam membisu coba katakan apa salahku
Cinta itu akan menjadi indah disaat kita terbuka satu sama lain dan mulai jujur disaat ada suatu masalah yang menimpa kita wahai bidadari cantikku
Entah sampai keterbukaan itu akan mucul………….
Apakah disaat bintang-bintang dilangit hilang ?
Apakah disaat bulan yang menyinari malam gelap gulita hilang untuk memperindah dunia ?
Apakah disaat matahari yang sejuk yang indah itu hilang ?



Komentar